Anak Muda Lebih Cepat Kaya?

Hidup itu perlu uang. Rasanya tidak ada orang yang tidak mau uang.

Semuanya mau, semuanya butuh.

Ada saatnya ketika kamu mulai membanding-bandingkan orang berdasarkan uang yang dimilikinya. Dia yang kaya cenderung lebih populer. Dia yang punya mobil mewah dan rumah mentereng lebih mendapat banyak perhatian.

Kemudian banyak orang mulai berlomba-lomba menjadi kaya. Apakah semudah itu menjadi kaya? Jika memang mudah, pasti tidak ada lagi ada kata miskin di dunia.

Namun mungkin kamu tidak butuh mobil mewah atau rumah mentereng atau jadi miliarder. Kamu hanya perlu semua kebutuhanmu tercukupi. Cukup untuk makan, cukup untuk membiayai biaya kesehatan, cukup untuk liburan, cukup untuk menghidupi keluargamu, cukup untuk pensiun tenangmu nanti.

Bagaimana caranya tidak jadi orang kaya tapi semuanya tercukupi?

Sejauh ini jawaban yang menurut saya paling relevan yaitu financial independence atau kebebasan finansial.

Poin penting dari kebebasan finansial adalah tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal biaya hidup. Kamu bebas memilih pekerjaanmu apa tanpa terlalu banyak memperdulikan soal gaji, karena sumber pendapatannmu memang bukan dari gaji.

Konon ada 3 cara untuk menjadi kaya.

Pertama, lahir dari turunan keluarga kaya. Kemungkinan besar kamu yang membaca ini pun bukan merupakan bagian dari keluarga tajir melintir.

Kedua, menikah dengan (anak) orang kaya, itu pun jika kamu memang benar-benar hoki alias beruntung.

Ketiga, menabung. Ya menabung dan ini bakal memakan waktu yang sangat lama dan besar kemungkinan ini adalah hal yang dibisa kamu mulai lakukan daripada berandai-andai 2 peristiwa di atas terjadi.

Ada buku yang sangat bagus membahas soal financial independence yaitu Simple Path To Wealth (JL. Collins). Baca pembahasan saya tentang buku ini di sini. Rumusnya sederhana yaitu spent less than you earned, invest the surplus and avoid debts.

Selagi masih muda dan belum banyak tanggungan, rajin-rajinlah menabung. Hidup hemat. Financial independence dapat dicapai apabila kamu tidak menunda waktu. Mulainya sedini mungkin. Anak muda masih punya banyak waktu dan energi untuk tetap produktif, belajar skill baru, menambah nilai jual sambil terus menabung demi kebebasan finansialmu. Sehingga akhirnya kamu tidak perlu bekerja lagi di umur 50 tahun.

 

Tinggalkan Balasan