Sri Mulyani yang kelihatannya sangat lelah tampak hampir menangis di acara program ekslusif Rosi KOMPAS TV pada Kamis (02 Maret 2023) malam.
Saya yang sambil mengunyah makan malam langsung merapat di depan tv.
Sebagai Menteri Keuangan yang adalah bos nya Dirjen Pajak. Perisitiwa yang menyeret nama seorang pejabatnya terkait kasus tindak kekerasan dan dugaan tindak pidana korupsi seorang pejabat Dirjen Pajak, wajar membuat Sri Mulayani pusing. Betapa tidak lembaga yang menggaungkan agar orang-orang taat pajak ternyata pejabatnya justru menunggak dan memiliki harta yang tidak sesuai dengan profilnya.
Rasa kekecewaan, malu, marah, semuanya bercampur menjadi satu ekspresi kelelahan di wajah Sri Mulyani.
Menarik di kasus ini bahwa semuanya tiba-tiba mulai terkuak gegara tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak seorang pejabat Dirjen Pajak. Keluarga pelaku pun otomatis menyuri perhatian masyarakat. Kok bisa pejabat ini punya harta sebanyak itu?
Emang Berapa Hartanya?
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) harta pejabat tersebut di angka sekitar Rp56 Miliar. Terdiri dari tanah, bangunan, uang tunai serta kendaraan.
Tanah dan bangunan, Rp51.9M.
Kas dan setara kas, Rp1.3M.
Surat berharga, Rp1.5M.
Alat transportasi Rp425 juta.
Harta bergerak lain Rp420 juta.
Harta lainya Rp419 juta.
Penghasilannya Berapa?
Di koran Kontan (03/03/2023) disebutkan untuk tunjangan pegawai pajak berada di rentang Rp22 juta – Rp84 juta, tergantung golongan. Dalam kasus yang bersangkutan yang sedang rame, tunjangannya di sekitar Rp37 juta – Rp46 juta (Eselon II).
Itu baru tunjangan loh ya. Gaji belum masuk hitungan.
Tanda tanya?
Sontak rakyat pun bertanya-tanya, kok bisa dengan total harta seperti itu dan tunjangan seorang pejabat Eselon II dapat hidup mewah seperti yang sering dipamerkan di media sosial keluarganya? Apa jangan-jangan?
Tau sendiri lah netizen. Sangat cepat mencari data dan informasi seputar keluarga ybs sampai tiba-tiba ramai diberitakan bahwa ditaksir kekayaan ybs dan keluarganya bisa 3x lipat dari harta yang dilaporkan!
Kok Lucu Ya
Lucu sih ya. Dengan angka tunjangan sebesar itu (di luar gaji) masa iya gak cukup sih? Mau sampe di angka berapa ya baru cukup?
Mungkin jawaban moderatnya “ya kan kebutuhan orang beda-beda”, iya sih masuk akal tapi sangat tidak elok seorang pejabat dan keluarganya memamerkan harta kekayaan di media sosial kayak gak tau aja orang-orang kita ini suka nyinyir, kepo.
Atau kasus harta kekayaan ini hanya blunder dari kejadian kekerasan yang dilakukan oleh anaknya?
Take away: Wes kalau sudah banyak hartanya yo hidupnya baik-baik sajalah. Terlepas hartanya halal atau gak, wes bukan urusan kami. Rasanya terlalu berlebihan untuk pamer sana-sini. Gak perlu grasak grusuk nyusahin orang.