Entah siapa yang menemukan istilah ekstrovert dan introvert.
Secara ilmiah katanya, setidaknya kepribadian orang itu dibagi ke dalam 2 kelas besar, ekstrovert dan introvert.
Si ekstrovert tampil percaya diri, suka bergaul, menyukai keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas sosial, menjadi idola di lingkungannya, Sedangkan introvert kebalikannya, suka menyendiri, tertutup, tidak terlalu nyaman dengan interaksi dan aktivitas sosial, cenderung dianggap aneh, kuper, antisosial dari lingkungannya.
Orang ekstrovert tampak jauh mengungguli si introvert jika dilihat dari atribut yang disebutkan di atas.
Well, sebagai orang introvert saya mengakui bahwa memang begitulah kita. Kita tidak suka dengan tempat ramai, tidak terlalu pandai berinteraksi dan aktivitas sosial. Namun bukan karena aneh atau kuper, tapi memang begitu lah keadaan orang introvert. Kita agak kesulitan untuk sekedar basa basi, mingle, hahahihi dengan orang lain.
It is what it is.
Namun pada beberapa kesempatan, orang introvert pun harus “dipaksa” untuk berinteraksi sosial, misal seperti meeting dengan klien, bertemu dengan supplier, atau sekedar menghadiri acara kondangan.
Masalah yang sering muncul yaitu, orang introvert akan berpikir panjang soal topik apa yang akan dia bicarakan nanti. (Kebanyakan topik yang muncul di pikiran orang introvert adalah hal-hal yang “terlalu serius dan teknis”)
Alih-alih mengangkat topik yang terlalu serius dan teknis, tentu bisa dicoba dengan membuka pembicaraan dengan humor.
Humor yang paling orisinil, apa adanya, tanpa fiksi dan sebagainya adalah humor tentang diri kita sendiri. Ya, tentang menertawakan diri Anda sendiri.
Tidak ada yang lebih lucu daripada hal lain, ketika Anda menceritakan, betapa bodohnya Anda, atau betapa berantakannya Anda, atau betapa Anda itu tidak sempurna.
Pengalaman saya, suasana akan menjadi lebih tenang dan cair ketika Anda mulai tersenyum dan menceritakan humor tentang diri Anda ketika harus bertemu dengan orang asing di kondangan, meeting atau acara sosial lainnya.
Apa yang harus Anda tertawakan tentang diri Anda? Humor apa yang harus Anda katakan?
Setidaknya saya memiliki 3 materi untuk menertawakan diri saya.
Keadaan: Ketika bertemu dengan orang asing dan orang tersebut mempertanyakan asal daerah saya.
Humor: “Anda pasti berpikir saya orang Medan bukan? Hehe. Iya memang cover saya orang Medan tapi saya asli dari Manado”
(Banyak orang mengira saya memang orang Medan, karena katanya bentuk muka saya kelihatan sama dengan orang Medan pada umumnya, justru tidak ada sama sekali ciri khas asli Manadonya)
Keadaan: Ketika ada yang menanyakan pekerjaan saya.
Humor: “Saya bukan anggota pak, saya sipil. Hehehe. Memang muka saya ini tampang security, tapi hati tetap hello kitty pak”
(Ini juga yang paling sering, banyak yang mengira saya ini anggota polisi atau tentara, karena katanya bentuk muka saya tampak seperti bapak-bapak polisi atau tentara, hadeuh)
Keadaan: Ketika ada yang menanyakan tentang keluarga saya.
Humor: “Saya sudah punya satu anak, laki-laki. Untunglah mukanya ngikut mama-nya”
(Humor ini selalu berhasil membuat suasana cair, karena memang muka saya pas pasan dan untunglah Mada ngikut mamanya, hehe)