Mungkin Nasihat Terbaik Untuk Diriku Yang 13 Tahun Lalu

Beberapa orang , termasuk saya, senang dan menikmati untuk mengenang masa lalu, pengalaman, dan cerita cerita lawas tentang perjalanan hidup.

Beberapa kenangan mungkin menyenangkan, beberapa justru sebaliknya.

Di slide akhir flash back bayang-bayang pengalaman masa lalu, hampir selalu terbesit, andai punya mesin waktu ingin sekali melakukan ini-itu, menghindari ini-itu, memilih ini-itu, dan lain sebagainya.

Tapi kita sama-sama tau, itu tidak mungkin.

Ah andai saja.

Namun, jika katakanlah memang kita diberikan kesempatan untuk balik lagi ke masa-masa itu atau diberikan kesempatan kita bertemu dengan sosok kita di masa lalu itu, apa yang akan kita katakan kepada mereka?

Just wondering.

Jika saya diberikan kesempatan untuk bertemu dengan sosok saya 18 tahun lalu, yang akan saya katakan..

1# Be yourself, don’t give a shit for judgement

Masa ketika umur 20-an awal adalah masa emas untuk mengekspresikan dan menemukan jawaban siapa Anda, mau jadi apa Anda kelak. Jika sudah memutuskan mau jadi apa, cari mentor, cari sosok panutan, pelajarilah apa yang mereka lakukan sehingga mereka ada di posisi sekarang. Jika ternyata banyak disekeliling Anda yang mulai mengoceh, mengkritik, atau mencemooh apa yang Anda inginkan, selama yang Anda lalukan tidak merugikan orang lain, bersikaplah bodoh amat dan terus kejar impian Anda.

2# Formal education is important, but skill is the most valuable currency

Dunia tidak akan membayar Anda untuk gelar Anda, tapi untuk apa yang bisa Anda hasilkan, karya Anda, kontribusi Anda, tindakan nyata Anda. Tidak ada salahnya untuk mengejar pendidikan tinggi, namun Anda perlu menggaransi bahwa dengan pendidikan tinggi itu Anda bisa menghidupi Anda dan masa depan Anda.

Atau Anda bisa saja menunda mengejar pendidikan tinggi namun fokus pada keahlian tertentu, hingga menjadi ahli di bidang tersebut. Karena pada akhirnya pertanyaannya adalah berapa yang akan Anda dapat, berapa yang akan Anda hasilkan.

Tak masalah keahlian yang Anda pilih itu terdengar kurang familiar di market, atau terkesan cupu.

Kurang familiar atau cupu itu karena memang tidak banyak yang melakukannya, dan Anda punya kesempatan yang baik untuk jadi pertama yang stand out.

3# Read “RICH DAD, POOR DAD” by Robert Kiyosaki

Well, kalau boleh jujur gak semua orang berhasil menemukan impiannya atau keahlian spesialnya, sehingga ujung-ujungnya memilih sebagai karyawan untuk penghidupan.

Jika Anda termasuk pada golongan itu, segara bacalah buku Rich Dad, Poor Dad! Karena ujung-ujungnya adalah berapa rupiah yang akan Anda butuhkan untuk hidup sekarang dan nanti.

Semakin cepat Anda sadar bahwa apa yang ditulis di dalam buku itu benar, maka Anda semakin selangka lebih maju dari teman-teman karyawan lain yang belum sadar atau bahkan yang belum tahu tentang konsep yang ditulis di buku tersebut.

4# Take the risk. Stop playing safe

Sukses, keberhasilan, kemakmuran adalah milik dari orang-orang yang berani mengambil risiko.

Takut gagal? Ya ada kemungkinan Anda gagal, tapi selagi muda Anda masih punya banyak waktu untuk belajar dan bangkit lagi.

Selalu ada kompensasi yang besar bagi yang mau dan berani ambil risiko.

Itu semacam hukum alam. Jika mau sukses dan berhasil maka Anda harus berani.

5# Learn how to sell, then you can sell anything

Jualan adalah keahlian penting yang harus dipelajari. Lupakan soal apakah Anda introvert atau bukan, Anda perlu menguasai teknik jualan.

Jika Anda jago dalam jualan, maka praktis Anda bisa jualan apa saja.

Orang yang pandai dalam penjualan adalah orang-orang yang tercepat mendapatkan kenaikan pangkat, promosi, bahkan status sosial.

……

 

Ah.. andai punya pintu kemana saja.

 

Tinggalkan Balasan