Teman rasa saudara.
Ya meskipun kita gak ada hubungan darah tapi saya akan selalu menganggapmu saudara, Vid.
Masih sangat jelas waktu itu setelah hari pertama masa orientasi mahasiswa baru di PPM selesai, ketika saya sedang berjalan pulang menuju kosan gak jauh dari posisi saya, ada si David terlihat baru saja naik bajaj biru.
“Muat gak ya badan segede itu masuk di bajaj?”, pikir saya waktu itu.
David memang dari dulu terkenal dengan badannya yang besar. Dan karena badannya yang besar itulah, David seakan-akan menjadi magnet bagi teman-teman seangkatan untuk diajak becanda. Meskipun demikian David tampaknya enjoy saja dengan ocehan anak-anak dan tetap friendly. Dan memang begitulah David, begitu baik, friendly dan disenangi banyak orang,
Waktu kuliah dulu, saya termasuk anak yang susah bergaul, tidak luwes seperti teman-teman lain, mungkin karena saya berasal dari daerah dan gaya-gaya logat masih kental sehingga agak sulit berkomunikasi. Saya tidak memiliki banyak teman waktu itu. Adalah David dan Aryo yang benar-benar menjadi teman dekat selama masa kuliah di PPM.
Rasa-rasanya David ini selalu ada di setiap momen-momen penting hidup saya.
David-lah yang pertama kali menunjukan gereja terdekat dari kosan saya di Jakarta.
David-lah pertama kali mengajak saya berkeliling-keliling mengenal daerah-daerah top di Jakarta, kalau bukan David hidup saya selama kuliah hanya berkutat antara kampus dan kosan.
David-lah yang membantu saya pindahan kos pertama kali, dengan mobil kijang peninggalan almarhum bapaknya.
David-lah juga yang ikut hadir di acara wisuda sarjana saya, meskipun dia saat itu belum selesai skripsi.
David-lah yang menjadi makcomblang saya dan istri saya, Angle.
David-lah yang hadir di acara tunangan kami.
David-lah yang hadir di acara pernihakan kami di Bali. Bela-belain terbang dari Jakarta ke Bali hanya untuk menghadiri acara pernikahan kami.
David-lah yang hadir memberikan support kepada saya dan istri ketika anak pertama kali meninggal di RSCM.
David juga hadir, mengunjungi kami ketika Mada baru lahir.
David adalah contoh nyata sebuah pertemanan, selalu ada di saat suka dan duka.
Tapi Yang Mahakuasa berkendak lain ya Vid, rasanya terlalu cepat untuk David pergi.
Terima kasih ya Vid untuk semua kebaikannmu untuk saya dan keluarga, terima kasih telah hadir di setiap peristiwa hidup kami. You are the best friend I’ve ever had Vid.
Maafkan jika justru ketika lo butuh teman untuk ngobrol, gue malah gak ada. I’ll always mention you in my prayer Vid.
Selamat jalan ya Vid. Bahagia di sana temanku.
Salam hangat dari kami semua di sini 🖤