Saya mendapat undangan gratis dari Bos untuk mengikuti talk show “Rahasia Sukses Dalam Usaha Food & Beverage” via zoom pada hari Sabtu 2 September 2023 lalu.
Pembicaranya adalah Ibu Tammy Tanumihardja, Direktur Pengembangan Bisnis di PT Griya Miesejati, generasi ke-3 dari pemilik brand BAKMI GM.
Bagi warga ibukota tentunya sudah tidak asing lagi dengan BAKMI GM ini, sudah terlanjur cukup terkenal. Berdasarkan paparan Ibu Tammy, BAKMI GM memiliki sekitar 50 outlet di Jakarta dan sekarang mulai ekspansi ke luar pulau Jawa, termasuk Kalimantan dan Sulawesi.
Saya baru tau ternyata BAKMI GM itu pertama-tama dimulai dari sebuah usaha gerobakan yang didirikan oleh Bapak Tjhai Sioe dan Ibu Loei Kwai Fong di tahun 1959. Dinamakan BAKMI GM karena lokasi tokonya dulu berada di daerah Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Menarik yaitu BAKMI GM masih bertahan hingga 6 dekade sampai detik ini dan diteruskan oleh para cucu dan cicit dari pendirinya.
Saya sebenarnya sangat amazed ketika ada cerita-cerita seperti ini, semacam usaha yang awal mulanya dimulai oleh opa-oma nya kemudian diturunkan ke anak, cucu, bahkan cicitnya.
Karena pasti tidaklah mudah, sebab tiap generasi itu ada tantangannya masing-masing. Ditambah lagi bicara soal bisnis keluarga yang sarat dengan kepentingan masing-masing anggota keluarga. Sehingga banyak ada kasus usaha keluarga tidak bertahan lama, kata orang kebanyakan usaha keluarga itu gagal di gerasi ke-3.
Generasi pertama yang membangun usaha, penuh perjuangan, banting tulang, hidup hemat, fokus kerja.
Di generasi kedua, usaha sudah cukup mulai berkembang, tapi karena generasi ini pun menjadi saksi mata dan ikut mengalami susahnya keadaan merintis bisnis, maka generasi ini pun masih punya tanggung jawab untuk meneruskan etos kerja, wejangan, dan contoh-contoh dari generasi pertama.
Nah, generasi ketiga terlahir dengan keadaan yang jauh lebih baik dari generasi kedua, usaha sudah sangat berkembang, sudah memiliki basis pelanggan, keuangan sudah lebih dari teratur dan stabil dan keadaan ekonomi para keluarga dan anggota-anggotanya sudah terbilang sangat cukup dan mapan.
Keadaan ini yang kemudian membuat penerusnya atau generasi ketiga tidak strive seperti generasi-generasi sebelumnya, dan akhirnya bisnis tutup.
Berbeda dengan BAKMI GM, meskipun diturunkan dari generasi ke generasi bisnis BAKMI GM malah terus berkembang. Dan ditambah lagi, meskipun masih diurus oleh anggota-anggota keluarga besar BAKMI GM masih tetap utuh-adem ayem, tampaknya semua anggota keluarga puas-puas aja.
Ketika ditanya kunci kok bisa mampu bertahan hingga 3 generasi, menurut Ibu Tammy selain kerja keras yang seakan-akan menjadi order qualifier, ada 2 hal yang selalu dan terus dipegang oleh BAKMI GM, yaitu fokus dan konsisten. Mungkin di waktu itu, ya memang hanya membuat dan menjual bakmi yang bisa dilakukan oleh Bapak Tjhai Sioe dan Ibu Loei Kwai Fong sehingga itu yang mereka fokuskan bertahun-tahun. Kemudian konsisten untuk memberikan mutu dan kualitas yang terbaik untuk setiap mangkuk BAKMI GM.
Sungguh sesuatu yang menjadi impian banyak orang untuk dapat memiliki usaha yang dapat diturunkan ke anak, cucu, hingga cicit.