Sadar gak sih emang dari sono-nya manusia itu didesain untuk memilih hanya satu?
Jenis kelamin misalnya, pria atau wanita. Menang atau kalah. Untung atau rugi.
Sepertinya by nature memang sudah didesain bahwa hanya bisa memilih salah satu.
Tapi kadang manusia gak mau hanya memilih satu, cenderung memilih dan mau memiliki banyak.
Semakin banyak pilihan dan semakin banyak mau, bikin orang jadi bingung. Alhasil hasilnya pun setengah-setengah.
Rasanya sulit untuk mencari contoh orang yang berhasil dalam hidup karena memilih banyak hal.
Lanny Siswandi, atau Bu Rudy sukses karena hanya menjual sambal yang dikenal Sambal Bu Rudy. Nanik Soelistiawati, sukses dengan menjual pisang goreng yang laris dicari orang. Sampai-sampai Pisang Goreng Madu Bu Nanik bisa terjual 4 ton sehari.
Cerita yang sama juga datang dari Bill Gates dengan microsoft-nya, J.K Rowling dengan Harry Potter-nya, atau Jack Ma dengan Alibaba-nya.
Kenapa begitu sulit untuk memilih dan fokus pada 1 hal?
Pertama, karena di luar sana tersedia begitu banyak pilihan.
Kedua, ada kemungkinan tidak yakin apakah hal yang dipilih itu telah tepat atau sesuai.
Kita belum berada pada satu titik yang membuat orang benar-benar yakin. Sering kali perasaan ini muncul ketika dalam perjalanan orang mulai menghadapi masalah, kejadian yang tidak mengenakan, dan sejenisnya. Lalu mulai berpikir apakah ini sudah pilihan yang tepat.
Kenyataannya memang perlu waktu dan keyakinan memang untuk menjalani jalan yang telah kita pilih. Bagian itu yang sulit.
Ada buku berjudul Burn The Boat: Toss Plan B Overboard and Unleashed Your Full Potential ditulis oleh Matt Higgins, dimana disebut bahwa the secret to achieving success is throwing out backup plans dan you don’t win when you give yourself the option to lose.
Berani gak kita hanya fokus kepada satu hal/bidang/bagian? Dan mengkondisikan bahwa tidak ada pilihan lain bagi kita untuk fokus pada hal itu?
Pohon tidak akan tumbuh besar kalau sering dipindah-pindah tanam.