You are currently viewing “Pokoknya Saya Gak Mau Tau…”
Photo by Hunters Race on Unsplash

“Pokoknya Saya Gak Mau Tau…”

Jika ternyata kamu memutuskan untuk menjadi karyawan nantinya atau sedang menjadi karyawan, kamu mungkin akan berangkat dari level bawah di mana ada atasan atau bos yang harus diikuti kemauannya.

Ataupun jika kamu sudah menjadi bos dan memiliki bawahan/anak buah, pasti ada kemungkinan ada orang yang lebih tinggi lagi dibanding posisimu.

Itulah hierarki organisasi di perkantoran pada umumnya, selalu ada atasan di atas atasan.

Kehidupan lingkungan kantoran ketika kamu masih bekerja untuk orang lain sangat mungkin berbeda jauh dengan lingkungan tempat kamu bertumbuh besar, seperti lingkungan keluarga, teman, atau sekolah.

Di lingkungan kerja kantoran menuntut supaya kamu dapat memberikan usaha terbaik demi kemajuan dan perkembangan bisnis, kemajuan divisi/bagian/departemenmu, dan tentu demi membuat atasanmu senang.

Dalam perjalanan sangat mungkin kamu akan merasa overwhelmed karena saking banyaknya tugas yang harus kamu kerjakan, atau saking banyaknya atasan yang harus kamu layani.

Sekiranya untuk diingat bahwa pekerjaan yang kamu lakukan dengan sungguh-sungguh itu tidak akan pernah mengkhianati hasil. Beberapa orang mungkin tidak puas dengan hasil karyamu, atasanmu mungkin belum tentu puas.

Ya betul, sangatlah sulit untuk memuaskan begitu banyak keinginan jika atasanmu itu lebih dari satu orang dan mereka meminta hasil yang paling ideal sementara sumber daya yang dimiliki sangatlah terbatas.

Sehingga dalam perjalanan untuk memenuhi keinginan atasanmu, kamu akan sering mendengarkan ini keluar dari mulut mereka: “Pokoknya saya gak mau tau bla..bla.blaa”

Atasanya yang sering menggunakan jurus ini sudah tentu tidak atau belum memahami trik jitu dalam bekerja dalam tim. Atau mungkin dia adalah orang yang tipenya terima beres.

Sebenarnya ada pilihan, daripada menuntut pokoknya gak mau tau bla..bla..bla yang ujung-ujungnya tidak menghasilkan hasil yang diinginkan juga, kenapa tidak berusaha untuk empati, misal dengan membangun komunikasi yang baik dengan timnya dengan bertanya kira-kira kendala apa yang dihadapi? Apa yang bisa saya bantu agar pekerjaan ini bisa selesai?

Jika suatu saat kamu menjadi pemimpin, coba selalu ingat 3 prinsip ajaran Ki Hajar Dewantara, ini bisa menjadi pedoman yang lebih dari cukup untuk kamu pegang ketika memimpin suatu kelompok/grup/divisi ataupun sebuah perusahaan.

#1 Ing Ngarso Sung Tulodo. Menjadi pemimpin harus mampu memberikan teladan

#2 Ing Madyo Mbangun Karso. Menjadi pemimpin harus mampu memberikan semagat ditengah kesibukannya

#3 Tut Wuri Handayani. Menjadi pemimpin harus menuntun dan memberikan semangat moral untuk maju.

 

 

 

Tinggalkan Balasan